ROGOBRATI "CARE"
- Home
- Products
- ormas karangtaruna
- Company
- Rogobranti
- Desa Bandung Kec. Wonosegoro ,Kab. Boyolali 57382
- Rogobranti
- Contact
085742300269
KARANGTARUNA MENGUCAPKAN
Jumat, 26 Februari 2016
wonosegoro
Konon kira-kira dalam abad masehi ke XVII pada zaman jaya-jayanya kerajaan mataram, zaman Sri Raja Pandita Syang Panembahan Senopati, setelah wafatnya. zaman Kyai Ageng Pamanahan mataram jaya.
Miyos salah satu putra mahkota yang sangat pekik, namun dari segi kodrat alami, sarira putra mahkota sinungjaroh beban wiyosan, maka diberikan sisinglon nama pangeran Pekik Rogosari, Rogopuspo, Rogowulan, Rogosasi.
Dan perlu di putraasuhkan kepada sesuatu brahmana untuk mendapat asuhan kependetaan atau kebrahmanaan.
Memang telah menjadi adat dinasti kerajaan zaman itu, putra mahkota seperti pangeran Pekik Rogowulan harus mengalami asuhan kebrahmanaan, linggar dari istana kerajaan, makuwon di atas imawan, menyelinap di tengah-tengah rakyat mencelup jiwa, menghisap ilmu sapuh sepi ing pamrih, pamer, muhung mamrih pamoring jiwa mamoring kawula lawan gusti tunggal.
Ngrucat sarira kanarendran nebihi mangkuwengkuning praja, muhung ngalop mengku ilmu Panggahikan, inggawitan misah diri nyeyepi desi, desi teteki dedunung ngardi.
Kadi kang tinempuh laku dening pangeran Pekik Rogosasi.
Konon legenda katitipake/diasuhake kepada suatu wiku bernama Kyai Wonosegoro bertempat di lereng gunung merapi.
Catatan :
Kyai Wonosegoro bukan Kebokonigoro dari kerajaan pengging.
Di dalam asuhan Kyai Wonosegoro sampai datang usia akhir dewasa dan cukup ilmu Pangawikan, terpaksa memohon memisah diri dari Kyai Wonosegoro untuk bercikal bakal membangun desa sendiri.
Adapun wawasan dari pangawikan pangeran Rogosasi sendiri hanya satu-satunya anak bukit arah timur laut dari padepokan yang layak akan menajadi desa kediamannya.
Di atas bukit itulah terlihat oleh pangeran Rogosasi penuh keramat dan terlalu amat angker, pusat kerajaan jin, hantu dan jin kemamang(legenda rakyat). Ringkas legenda, Kyai Wonosegoro merestui dan pangeran Rogowulan pun melaksanakan meditasi, menaklukkan kerajaan jin dan hantu kemamang, di atas anak bukit angker tersebut. Dan setelah takluk dilaksanakan pembabatan kayu-kayu rerungkudan dan didirikanlah suatu pakuwon ( tempat meditasi).
Arah kaki bukit sebelah timur yang dijadikan padepokan ( rumah pengajar dan dalem pribadi ) serta didirikan tempat ibadat ( masjid ).
Di Tumang khususnya di padepokan Gunung sari Kyai Ageng mengadakan Paguruan Pangawikan ( pendidikan Pengetahuan) khususnya agama islam kuna (salafiah)/kuwaliyan, ciri khasnya islam tasauf bukan ciri khas islam fiqqiyah seperti zaman ini, zaman salaf belum berkembang ke situ.
Pangawikan Kyai Ageng hingga meluas tersohor sehingga priyagung-priyagung kota pun puruwito ke pangawikan Kyai Ageng, hingga luas kemashurannya.
Kerja sambilan bercocok tanam di ladang, tanah rendah sebelah utara pakuwon, yang dijadikan ladang pencahar dan diberi nama Sitimendak.
Desa Tumang makin menjadi rame karena banyak para Nara projo dan bangsawan-bangsawan yang sama puruwito Pangawikan ke desa Tumang Kyai Ageng Rogosasi.
Dan banyak juga para bangsawan-bangsawanyang terpikat lama di Tumang, sehingga membuka tempat-tempat pamondokan, bangelo-bangelo, villa-villa dll. Untuk selama bertahan bertahun-tahun berpuruwito dengan sodoran dan saduran antar susilaan budaya sosial maupun ekonomi, terjadilah desa Tumang menjadi desa Prabudaya ekonomi dan sosialnya.
Suatu keuntungan atas tujuan manunggal dalam pangawikan yang disesepuhi oleh Kyai Ageng Rogosasi, masyarakat Tumang walaupun dalam keadaan bercorak ragam budaya, ekonomi maupun susila dan sosial namun bersatu erat, aman, tentram di dalam suh pangawikan menuju kepada manunggaling sembah kawula terhadap gusti yang maha esa.
Itulah atsar dan tsawab, karamatnya Kyai Ageng Rogosasi hingga zaman pancaroba sekarang, masyarakat Tumang tetap utuh erat berpegangan sambah kawula terhadap gusti yang maha esa.
Catatan :
Dari bahasa arab Atsar artinya : jejak bekas
Tsawab : adat laku
Karamat : keunggulan/keluhuran
Selesai pembangunan pangran menobatkan diri dengan restu Kyai Wonosegoro. Dengan dalih Kyai Ageng Rogosasi.
Anak nukit dan padepokan sekelilingnya lokasi dinamakan Gunung sari.
Adapun desa wilayah kekuasaan Kyai Rogosasi termasukk desa/kampung/ lokasi gunungsari di berikan nama desa Tumang. Diambil dari tempat kerajaan jin hantu dan kemamang yang telah ditaklukkan oleh Kyai Ageng Rogosasi ( dalam legenda rakyat). Wilayah pusat desa Tumang kurang lebih 2x1 Km.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
monggo koment